Praktek Pengembangan Profesi di luar negeri

Mahasiswa KKI mendapat kesempatan untuk mengikuti praktek mengajar di negara Thailand, Bangkok, dan Malaysia

Art and Language Exhibition (ALE)

ALE merupakan kegiatan pratek penggunaan bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam pertunjukan ketoprak. Kegiatan ini dilaksanakan 1 hingga 2 kali dalam satu semester.

Cultural Exchange

Kegiatan ini bertujuan untunk meningkatkan pemahaman antar budaya dengan cara berinteraksi aktif dengan mahasiswa internasional dan orang asing

Kelas Gamelan

Mengenal budaya nasional adalah modal untuk berinteraksi dengan budaya internasional. Kelas gamelan menjadi ciri khas pengetahuan budaya lokal mahasiswa PKKI IAIN Salatiga

Makrab dan Outbound

Malam Keakraban (Makrab) dan Outbound merupakan awal perkenalan antar angkatan Program Khusus Kelas Internasional (PKKI) IAIN Salatiga guna membangun kebersamaan, loyalitas, dan mental mahasiswa PKKI.

Thursday 3 November 2016

Strength Based Communication and Leadership Seminar with American Native Speaker, Teacher Training and Education Faculty and International Class Program

Strength Based Communication and Leadership Seminar with American Native Speaker, Teacher Training and Education Faculty and International Class Program

Program KKI FTIK mendapat kehormatan kedatangan 3 tamu dari Amerika dan 1 tamu dari Sekolah Internasional, mereka adalah Michael Dauphinee (CEO The Dauphinee Group Inc, USA), Liz Montefu (CEO Montefu Consulting Inc, USA), Marrianne Gruzlewzki (CEO Third World Crafts Import/Export) dan Maria Teguh (Indonesia). Seminar ini dihadiri oleh Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil.( Wadek III), Sari Famularsih, M.A (Direktur Program KKI FTIK), Noor Malihah, Ph.D. (Kajur TBI), RR. Dewi Wahyu M, M.Pd (Sekjur TBI), Heru Saputra, MA (Staff Program KKI dan pembawa acara), M. Nazil Iqdami, M.Ed (Moderator), beberapa dosen TBI serta mahasiswa Program KKI FTIK semua angkatan dan 2 kelas dari kelas reguler (TBI).

Dalam seminar ini Michael mengajak semua audience ikut andil dalam diskusi, banyak pertanyaan yang dilontarkan, banyak pula pertanyaan dan jawaban yang menggelitik yang dapat dijawab oleh mahasiswa mahasiswi. Beliau tidak hanya membuat suasana yang nyaman tetapi juga membuat semua yang hadir ikut andil untuk melatih komunikasi yang baik secara langsung. Setelah itu baru disangkutpautkan dengan leadership atau kepemimpinan, karena pemimpin yang baik harus bisa menjalin komunikasi yang baik.
Adapun beberapa garis besar materi yang disampaikan dalam seminar yaitu:
1. Strength based communication: how to make our speech interesting, come out from our comfort control our emotion, build self confidence, stay focus, remain motivated, make audience understand us, manage hobbies and duties, and etc.
 2. Strength based leadership: Leader work hard and not make mistakes to be best, domains of leadership strength.

Banyak pengetahuan baru yang didapat dalam waktu kurang lebih 3 jam. Tidak hanya termotivasi untuk memperbaiki diri dalam hal kepemimpinan tetapi juga komunikasi dengan oranglain.


Michael memaparkan materi seminar




tanya jawab antara pemateri dengan peserta seminar





 Ada sedikit cerita yang menggelikan dibalik seminar, ternyata tanpa diisadari ada tulisan yang salah pada banner yang harusnya strength tetapi tertulis strenght, hal yang salah tetapi kami berpendapat bahwa kesalahan itu wajar dan bisa diperbaiki.

Sesi foto bersama

See you Michael, Liz, Marriane and Maria
Hope you will come again to meet me

Strength Based Communication and Leadership Seminar with American Native, FTIK and International Class Program FTIK

Strength Based Communication and Leadership Seminar with American Native, FTIK and International Class Program FTIK

Program KKI FTIK mendapat kehormatan kedatangan 3 tamu dari Amerika dan 1 tamu dari Sekolah Internasional, mereka adalah Michael Dauphinee (CEO The Dauphinee Group Inc, USA), Liz Montefu (CEO Montefu Consulting Inc, USA), Marrianne Gruzlewzki (CEO Third World Crafts Import/Export) dan Maria Teguh (Indonesia). Seminar ini dihadiri oleh Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil.( Wadek III), Sari Famularsih, M.A (Direktur Program KKI FTIK), Noor Malihah, Ph.D. (Kajur TBI), RR. Dewi Wahyu M, M.Pd (Sekjur TBI), Heru Saputra, MA (Staff Program KKI dan pembawa acara), M. Nazil Iqdami, M.Ed (Moderator), beberapa dosen TBI serta mahasiswa Program KKI FTIK semua angkatan dan 2 kelas dari kelas reguler (TBI).

Dalam seminar ini Michael mengajak semua audience ikut andil dalam diskusi, banyak pertanyaan yang dilontarkan, banyak pula pertanyaan dan jawaban yang menggelitik yang dapat dijawab oleh mahasiswa mahasiswi. Beliau tidak hanya membuat suasana yang nyaman tetapi juga membuat semua yang hadir ikut andil untuk melatih komunikasi yang baik secara langsung. Setelah itu baru disangkutpautkan dengan leadership atau kepemimpinan, karena pemimpin yang baik harus bisa menjalin komunikasi yang baik.
Adapun beberapa garis besar materi yang disampaikan dalam seminar yaitu:
1. Strength based communication: how to make our speech interesting, come out from our comfort control our emotion, build self confidence, stay focus, remain motivated, make audience understand us, manage hobbies and duties, and etc.
 2. Strength based leadership: Leader work hard and not make mistakes to be best, domains of leadership strength.

Banyak pengetahuan baru yang didapat dalam waktu kurang lebih 3 jam. Tidak hanya termotivasi untuk memperbaiki diri dalam hal kepemimpinan tetapi juga komunikasi dengan oranglain.


Michael memaparkan materi seminar




tanya jawab antara pemateri dengan peserta seminar





 Ada sedikit cerita yang menggelikan dibalik seminar, ternyata tanpa diisadari ada tulisan yang salah pada banner yang harusnya strength tetapi tertulis strenght, hal yang salah tetapi kami berpendapat bahwa kesalahan itu wajar dan bisa diperbaiki.

Sesi foto bersama

See you Michael, Liz, Marriane and Maria
Hope you will come again to meet me

Wednesday 2 November 2016

MENGINTIP SEKOLAH INDONESIA DI NEGARA TETANGGA DI SILN (SIKK, SIKL, SIB, IISY) OLEH MAHASISWA PROGRAM PRAKTEK MENGAJAR PROGRAM KKI FTIK IAIN SALATIGA

Mengintip Sekolah Indonesia di Negera Tetangga:
Mengabdi Negeri melalui Budaya dan Prestasi

Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang ada di seluruh dunia. Beberapa SILN tersebut antara lain: Sekolah Indonesia Belanda, Jepang, Bangkok, Fhilipina, Myanmar, dan Malaysia yang terdiri dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Johor Baharu, dan Kinabalu. SIKL berada di Jalan Lorong Tun Ismail no. 1 Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia. SIKL yang berdiri pada tahun 1969 ini memiliki tiga jenjang pendidikan yang terdiri atas Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menegah Atas (SMA). Selain ketiga jenjang pendidikan tersebut, SIKL juga memiliki program pendidikan Taman Kanak-Kanak atau TK. Saat ini, SIKL yang dikepalai oleh bapak Drs. H. Agustinus Suharto M.Pd memiliki siswa/i sebanyak 450an. Penyeleggaraan kegiatan belajar mengajar atau KBM di SIKL tidak lah jauh berbeda dengan KBM sekolah-sekolah Indonesia dalam negeri. Adapun kurikulum yang dipakai SIKL adalah mengacu pada KURTILAS atau Kurikulum 2013 yang dikenal sebagai kurikulum Pendidikan Karakter. 

Terapkan Budaya Indonesia dalam Dunia Pendidikan 

Salah satu budaya bangsa Indonesia adalah berjabat tangan atau salaman ketika saling bertemu atau berpapasan. Budaya salaman sepertinya memang bukan hanya milik Indonesia, tetapi hampir setiap negara di dunia ini memiliki budaya tersebut. Namun yang menjadi pembeda adalah bahwa budaya salaman di Indonesia dibawa sampai ke lembaga pendidikan formal atau sekolah. Yaitu, bapak ibu guru datang ke sekolah lebih awal/pagi lalu berdiri di halaman sekolah untuk menunggu dan menyalami para siswa yang datang ke sekolahan. Begitu pula lah pemandangan SIKL di pagi hari. Sebelum KBM dimulai, beberapa bapak ibu guru SIKL datang lebih awal/pagi dari pada para siswanya untuk menyambut dan menyalami para siswa-siswi yang tiba di sekolahan. 

Bersalaman memang terlihat seperti hal yang sederhana untuk dilakukan, namun sejatinya hal itu menyimpan banyak sekali nilai-nilai yang sesuai dengan tujuan pendidikan karakter. Diantaranya yaitu nilai kedisiplinan, lebih tepatnya adalah disiplin waktu. Bapak ibu guru yang bertugas menyalami para siswa/i datang lebih awal/pagi dari pada para siswanya dan tidak mungkin terlambat. Dengan hal ini, bapak ibu guru secara tidak langsung tengah menjadi pelopor dalam menanamkan sikap dispilin waktu kepada para siswa. Selain itu, mereka juga mendidik budaya “malu terlambat.” Gurunya saja datang lebih cepat, masak muridnya mau telat? Dan, dalam ranah agama, manfaat berjabat tangan atau mushafahah adalah melebur dosa, menghilangkan prasangka buruk (negative thingking), dan mengeratkan persatuan dan persaudaraan. Disiplin waktu dan religiusitas dalam budaya salaman tersebut merupakan salah satu sikap/perilaku (akhlak) yang ingin dicapai dalam pendidikan karakter.

Selain berjabat tangan, SIKL juga menerapkan program berdoa bersama sebelum KBM dilaksanakan. Hal itu sama seperti yang dilakukan oleh sekolah-sekolah Indonesia dalam negeri. Berdoa merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan, bukan atheis. Yang unik di SIKL adalah kegiatan menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya dan daerah. Mengapa unik? Karena, lagu-lagu tersebut tidak hanya berkumandang pada saat upacara bendera rutinan hari Senin, tetapi juga sebagai pengantar KBM siswa SD khususnya kelas satu dan dua. Maksud kegiatan menyanyikan lagu nasinonal dan daerah ini tidak lain adalah untuk menanamkan jiwa nasionalisme serta memupuk rasa cinta tanah air Indonesia kepada para siswa/i SIKL di Malaysia.

Kebanggan tersendiri dirasakan oleh SIKL atas kunjungan siswa dan siswi Ferny Grove State High School, Australia pada tanggal 12 – 16 Maret 2016. Kedatangan mereka di SIKL adalah untuk belajar budaya Indonesia dan mengenal lebih mendalam identitas bangsa Indoneisa. Semua hal ini didapat SIKL tidak lain karena kegigihannya dalam menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia.

Mengharumkan Indonesia di Negeri Tetangga 

Seperti sekolah-sekolah Indonesia pada umumnya, SIKL juga memiliki beberapa program ektrakulikuler sebagai wadah pengembangan bakat minat siswa. Beberapa kegiatan eks-skul SIKL antara lain yaitu: seni tari, angklung, Pramuka, fudsal dll. Dari berbagai kegiatan ekstrakulikuler tersebut, SIKL telah berhasil menjuarai berbagai kompetisi baik di tingkat nasional maupun Internasional. Pada tahun 2015 kemarin, selain menjadi tuan rumah, SIKL juga menjadi juara umum dalam ajang Kompetisi Sains dan Seni Siswa SILN Se-Malaysia 2015. Acara yang berlangsung pada tanggal 30 Oktober - 1 November 2015 itu, SIKL berhasil menggondol 9 medali emas, 6 perak, dan 4 perunggu. Kabar prestasi SIKL di tingkat internasional baru-baru ini yang masih hangat adalah kemenangan SIKL dalam ASEAN Futsal Cup 2016. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 22-23 Agustus 2016 di Ampang Sport Planet Malaysia. Dalam laga yang diikuti oleh lima negara tersebut, SIKL berhasil menjadi juara pertama, mengalahkan Rusia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura dan Malaysia. 

Bangsa yang beradab adalah bangsa yang berbudaya. Bangsa yang hebat adalah bangsa yang bermartabat, disegani oleh bangsa lain karena prestasi-prestasi yang didapat. Sepertinya, begitulah langkah SIKL dalam berkontribusi mewujudkan Indonesia agar menjadi bangsa yang berbudaya, beradab, dan bermartabat, yaitu melalui budaya dan prestasi. Dengan berkaca kepada SIKL, sekolah-sekolah Indonesia khususnya yang berada di dalam negeri haruslah lebih berbudaya dan berprestasi. Sekolah Indonesia luar negeri saja menjaga budaya dan martabat bangsa Indonesia, masak yang di dalam negeri tidak melakukannya. Apa harus menunggu SIKL diklaim sebagai sekolah milik negera tetangga? 




KEDATANGAN TAMU DARI PRANCIS DAN IIWC SEMARANG

Welcome to Cross Cultural Understanding Class (CCU) with Allison Gergaud  and IIWC Semarang. Kebahagian terpancar saat kelas CCU kedatangan tamu berkebangsaan Prancis beserta 4 koordinator (Afifah, Artini, Nur Ardianita dan Maryam) dari IIWC Semarang. Kedatangan mereka disini tidak hanya memperkenalkan IIWC tetapi juga memperkenalkan budaya yang ada di Prancis. Dengan di pandu Pak Heru Saputra, MA (staff Program KKI) dan Ibu Rr. Dewi Wahyu Mustikasari, M.Pd. (dosen pengampu mata kuliah CCU) kelas dijadikan Roundtable discussion. Dengan antusisas mereka saling memperkenalkan diri dan memulai pembahasan dimulai dari peta Negara Prancis, wisata, budaya dan lain – lain. Tanya jawab yang sangat seru pastinya menggunakan Bahasa Inggris, karena tidak hanya pertukaran budaya, mahasiswa dilatih speak up langsung dan berinteraksi langsung dengan foreigner yang mempunyai aksen berbeda dengan orang Indonesia. Diskusi ini berlangsung selama 2 jam. Di akhir sesi mereka saling memberi kritik dan saran dan diakhiri dengan foto – foto. Semoga dengan kedatangan merka dapat membuat mahasiswa lebih mempunyai pengetahuan yang luas tentang budaya orang lain tetapi tidak juga melupakan budaya sendiri. Dan termotivasi untuk pergi mengunjungi negara tersebut. Amin.
Saat Allison mulai menjelaskan Prancis di kelas CCU



Koordinator IIWC dan Allison berpamitan dengan Pengelola Program Khusus Kelas Internasional FTIK (Sari Famularsih, M.A.)

Koordinator IICW, Allison dan Pengelola Program KKI FTIK


PERESMIAN DAN PENYERAHAN MAHASISWA PROGRAM KKI KE WISMA PROGRAM KKI FTIK OLEH DEKAN FTIK

Awal tahun akademik 2016/2017 merupakan awal yang sangat membahagiakan bagi seluruh keluarga Program Khusus Kelas Internasional FTIK karena banyak hal baru yang mereka dapat, seperti fasilitas baru yang membuat mereka semakin nyaman dengan sarana dan prasarana yang disediakan oleh Pengelola KKI FTIK beserta FTIK. Tepatnya 5 September 2016 dari Dekan FTIK, Wadek III, Pengelola Program KKI FTIK untuk pertama kalinya meresmikan Wisma Program KKI FTIK. Dalam acara tersebut Dekan FTIK tidak hanya meresmikan wisma baru tetapi juga terdapat acara penyerahan mahasiswa Program KKI kepada Pengurus Wisma (Bapak Kholil, M.Ag), beliau juga Ketua RT di daerah tersebut, jadi tidak hanya penyerahan kepada Pengurus wisma tetapi juga penyerahan atau izin masuk ke daerah tersebut. Beliau menyambut dengan hangat kedatangan keluarga besar Program KKI FTIK dan masyarakatpun bberharap dengan adanya mereka, diharapkan membawa lingkungan disekitar menjadi lebih baik dan memberikan teladan ke anak – anak mereka.
Dekan FTIK memberikan sambutan dalam acara peresmian dan penyerahan wisma







Setelah penyerahan dan sambutan – sambutan, mahasiswa ke Wisma Putra kurang lebih jaraknya sekitar 200 meter dari Wisma Putri. Untuk kamar putri tiap kamar di bagi 4 sampai 5 orang dan untuk wisma dibagi 2 sampai 3 orang. Tiap wisma diberi peraturan dan sanksi. Berbeda dengan wisma – wisma lainnya, di wisma Program KKI mereka juga punya program seperti tahfidz, pendalaman Bahasa Arab, Bahasa Inggris, kajian Islam, leadership motivation dan masih banyak kegiatan yang membuat mereka tidak hanya berpandangan luas terhadap pengetahuan tetapi juga menambah kespiritualitasan beragama merka lebih matang. Diharapkan dari kegiatan – kegiatan yang ada di wisma ini membuat Program KKI lebih maju dan bermanfaat bagi orang lain. Semangat!

SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU PROGRAM KHUSUS KELAS INTERNASIONAL 2016/2017

Sudah lama blog tidak terurus, mohon maaf admin baru bisa aktif lagi, banyak berita yang ingin admin publikasikan.

Berikut Daftrar Nama mahasiswa baru Program KKI FTIK 2016/2017
https://drive.google.com/open?id=0B-3lIe4RvLzqRGFuTDQxVTRvWFk

SELAMAT BERGABUNG DENGAN KELUARGA BESAR PROGRAM KHUSUS KELAS INTERNASIONAL FTIK :)