Sunday 21 August 2016

Praktikum Profesi Kependidikan di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) bagi mahasiswa Program Khusus Kelas Internasional FTIK 2016

Adakah sekolah Indonesia di luar negeri? Pasti banyak dari kita yang tidak tahu bahwa pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)mendirikan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), seperti di Arab Saudi, Belanda, Filipina, Jepang, Malaysia, Mesir, Myanmar, Rusia, Serbia, Singapura, dan Thailand. Banyak guru dari Indonesia direkrut dan ditempatkan disana.

Dari sekolah-sekolah tersebut, ada beberapa yang menjadi tujuan Praktikum Profesi Kependidikan bagi mahasiswa-mahasiswa Program Kelas Khusus International (PKKI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan angkatan 2013. Mereka adalah:

Achmad Barokah Al-Zuhri (113 11 041), Nina Desyana Farikhah (113 13 007), Iklima Ninin Naela (111 13 006), M. Aminullah Ibrohim (112 13 018) di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) yang berangkat pada tanggal 6 Agustus 2016 didampingi oleh Dr. Budiyono Saputro.

Gambar 1.1 Foto mahasiswa PPL bersama pendamping di depan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu
 Anifatur Rodhiyah, Rizki Nurma Sari (113 13 052), Azkia Octamaila Rahma (111 13 133), Novia Fajar Masyitoh (113 13 018) berada di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), berangkat tanggal 8 Agustus 2016 didampingi oleh Dr. Saerozi.
Gambar 1.2 Foto mahasiswa PPL Bangkok di depan Sekolah Indonesia Bangkok
Indana Khoirun Nida (113 13 102), Izzah Khoiri (113 13 151), Nabiela Maulida (113 13 001) berada di Indonesian International School Yangon (IISY), berangkat 8 Agustus 2016 yang didampingi oleh Achmad Maemun. M.Ag

Gambar 1.3 Foto bersama mahasiswa PPL, pendamping, Dubes RI di Myanmar dan Staff Kedubes
M. Roisul Ashdaq (113 13 145), Uswatun Khasanah (111 13 062), Siti Muhami’ah (112 13 020), Fita Farichah (112 13 017), Laili Nur Azizah (112 13 057) berada di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) berangkat tanggal 8 Agustus 2016 yang didampingi oleh Peni Susapti, M. Si.
Gambar 1.4 Foto bersama mahasiswa PPL Kuala Lumpur di Kedutaan Besar RI di Malaysia
Banyak cerita sebelum keberangkatan mereka ke luar negeri, mulai dari mengurus paspor sampai mengurus perijinan kesana kemari. Salah satu kegiatan penting sebelum keberangkatan adalah saat rapat mahasiswa peserta PPK luar negeri bersama orang tua murid, pengelola PKKI, dan pejabat kampus. Mereka mendapatkan pengarahan tentang apa yang harus dilakukan termasuk membawa kostum adat Indonesia guna memperkenalkan budaya bangsa. Jadi, disana mereka tidak hanya melakukan praktik mengajar di kelas yang menjadi disipliner mereka melainkan juga harus mengenalkan budaya bangsa. Hal ini agar warga Indonesia yang berada di luar negeri maupun warga asing bisa mengenal budaya Indonesia. Dalam pembekalan tersebut, Pengelola PKKI Ibu Sari Famularsih, MA juga tidak lupa memberikan catatan barang apa saja yang perlu dan tidak perlu untuk dibawa, mulai dari note book sampai peralatan mandi. Beliau sambil bercanda juga menceritakan bagaimana orang tua sampai membekali peralatan mandi karena menghawatirkan anaknya yang akan merantau selama sebulan di negeri tetangga.

Saat keberangkatan pun juga tak luput dari cerita menarik, karena tiket mahasiswa dan dosen pendamping yang tidak bersamaan. Dosen pendamping dan mahasiswa bertemu di Jakarta atau di Kuala Lumpur. Ada kelompok yang mahasiswa tiba lebih dahulu sebelum dosen, dan dosen yang tiba lebih dahulu sebelum mahasiswa. Tetapi Alhamduliah walaupun sempat kebingungan mereka dapat bertemu sesuai rencana.

 Masih banyak cerita yang akan dibagikan di lain kesempatan. Inilah pengalaman, suka duka dihadapi bersama, selamat berjuang untuk kalian yang sedang melakukan misi ke luar negeri, jarang ada orang yang mendapatkan kesempatan ke luar negeri seperti kalian. Syukurilah apa yang kalian dapatkan sekarang dan jadilah orang yang bermanfaat. Juga jangan lupa ingat pesan Bu Sari, ”Ojo rumongso biso , ning biso-o rumungso”. Janganlah kamu merasa bisa, berbangga hati dan menyombongkan dirimu sendiri tetapi jadilah orang yang bisa merasakan rasa orang lain, itulah yang membuatmu rendah hati. Sukses buat kalian, PKKI pasti bisa.


0 comments:

Post a Comment