Saturday 10 October 2015

Kelas Wirausaha 'Bermodal Sumber Daya Lokal'

WKS (Warung Kebon Salak) adalah usaha mbak Laili, seorang pengusaha asal Grogol, Salatiga. Meskipun ia seorang alumni UNDIP jurusan komunikasi, dia lebih memilih untuk terjun di dunia usaha. “Saya sudah mulai berwirausaha sejak saya masih semester dua” ujar mbak Laili saat berdiskusi dengan para mahasiswa KKI 2015 yang berkunjung ke tempatnya.

WKS tersebut dipilih sebagai kelas pertama wirausaha mahasiswa KKI 2015 karena nilai uniknya bermodalkan sumber daya lokal sekaligus tempat usaha yang bersebelahan dengan kampus II IAIN Salatiga.

Setelah serangkaian survei tempat sebelumnya, akhirnya Kamis (8/10) para mahasiswa tersebut  mendapatkan kesempatan langsung bertemu dengan sang pemilik WKS. Mbak Laili mengawali bisnis tersebut setelah menyelasaikan studi nya. Ide tersebut berawal saat dia melihat kebun salak milik keluarganya yang hanya bisa menjual buah nya saja dan itu juga musiman bukan harian.

Akhirnya di mulai menekuni pengetahuan seputar buah salak yang pada akhirnya, dia menemukan inovasi-inovasi untuk mengembangkan kebun salaknya. Dari hal itu juga, dia menjadi tahu bahwa buah salak mempunyai manfaat yang sangat banyak. Dari buah salak kita bisa membuat kripik salak. Biji salak sendiri bisa digunakan untuk membantu mengobati hypertensi dan asam urat. Untuk mengolahnya, mbak Laili menjadikan biji salak menjadi kopi yang di kemas sedemikian rupa sehingga mudah untuk dikonsumsi dan memiliki nilai jual lebih. Orang-orang pasti tanpa ragu akan membuang biji salah. Tapi ditangan mbak Laili, biji yang tidak berguna berubah menjadi lapangan usaha. Untuk bagian lain contohnya kulit salak, ternyata bisa membantu mengobati diabetes. Yaitu dengan cara kulit salak tersebut direndam dengan air, kemudian airnya disaring dan diminum.

Bisnis mbak Laili ini membuka mata kita terutama mahasiswa KKI 2015, bahwa sesuatu yang kita anggap sampah dan tidak berguna bisa menjadi suatu produk komersial ditangan orang-orang kreatif. Di sini kita juga sadar bahwa usaha tidak harus bermodal besar tapi cukup dengan melihat dan menganalisa potensi sekitar.

0 comments:

Post a Comment